HIV/AIDS. Diberdayakan oleh Blogger.

HIV ‘bersembunyi dari obat selama beberapa tahun’

>> Minggu, 13 Maret 2011

HIV ‘bersembunyi dari obat selama beberapa tahun’
Oleh: BBC News Tgl. laporan: 12 Maret 2008

HIV dapat bertahan terhadap serangan gencar obat antiviral (ARV) selama bertahun-tahun dengan cara bersembunyi dalam sel tubuh, penelitian menunjukkan. National Cancer Institute AS menemukan HIV dengan tingkat rendah yang tertidur pada pasien tujuh tahun setelah memulai terapi antiretroviral (ART) dan menganggapi terapi dengan baik. Temuan ini mengkonfirmasikan bahwa pasien harus memakai obat dengan waktu yang tidak terbatas dan bahwa bila berhenti, ada risiko infeksi akan menjadi aktif kembali.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Odha perlu memakai ART dengan waktu yang tidak terbatas karena obat yang ada sekarang tidak mencapai kumpulan virus yang tertidur tersebut, menurut Keith Alcorn dari NAM. Para peneliti memantau 40 pasien Odha selama tujuh tahun. Dokter tidak biasa mencatat tingkat
virus setelah jumlah HIV turun di bawah 50 per ml darah.

Tetapi tim NCI memakai alat yang sangat sensitif untuk mengukur tingkat infeksi di bawah batasan ini. Mereka menemukan bahwa virus tetap ada pada tingkatan yang rendah pada 77% pasien. Penelitian ini memberi kesan bahwa walaupun ART dapat menekan
infeksi HIV hingga ke tingkat hampir tidak terdeteksi, ART tidak dapat memberantas virus.

TRANSFER FACTOR ® ADALAH SOLUSI PROTEKSI DAN PENAGGULANGAN TERBAIK.
MOLEKUL PENDIDIK SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERBAIK SAAT INI.
MENGENALI LEBIH DARI 200 JENIS VIRUS DAN BAKTERI.
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH HINGGA 437%,setiap hari..

INFORMASI KEPEDULIAN ANDA
HUB : 021 95696922 / 082114012069

Read more...

Antibodi BARU membunuh sampai 91% dari jenis HIV

Antibodi BARU
membunuh sampai 91% dari jenis HIV

Tgl. laporan: 9 Juli 2010

Ilmuwan pemerintah AS telah menemukan tiga antibodi baru yang potensial, salah satu di antaranya dapat menetralisir sampai 91% dari seluruh jenis virus HIV. Penemuan-penemuan ini dipublikasikan secara online pada 8 Juli 2010 dalam jurnal Science dan dilaporkan oleh The Wall Street Journal. Meskipun pada ilmuwan mengakui bahwa temuan mereka merupakan langkah ke depan yang penuh harapan, mereka mengingatkan bahwa hal tersebut akan memerlukan banyak waktu dan usaha sebelum mereka dapat diterjemahkan ke dalam sesuatu yang akan mencegah atau mengobati infeksi HIV.

Antibodi adalah elemen kunci dalam sistem kekebalan tubuh yang kita gunakan untuk mempertahankan diri dari bakteri dan virus. Antibodi membunuh mikroba ini secara langsung atau menandai penyerang asing untuk penghancuran oleh sel kekebalan tubuh lainnya. Sayangnya, permukaan luar virus HIV sangat mudah berubah oleh antibodi /
sistem kekebalan tubuh tersebut – yang dapat menetralisir hanya beberapa jenis – gagal untuk memeriksanya. Hal ini telah membuat rancangan vaksin, yang bekerja dengan cara merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi / sistem kekebalan tubuh, sangat menyulitkan.

Artikel asli: Newly Discovered Antibody Kills Up to 91 Percent of HIV Strains


TRANSFER FACTOR ® ADALAH SOLUSI PROTEKSI DAN PENAGGULANGAN TERBAIK.

[fakta.jpg]


MOLEKUL PENDIDIK SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERBAIK SAAT INI.

MENGENALI LEBIH DARI 200 JENIS VIRUS DAN BAKTERI.
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH HINGGA 437%,setiap hari..

INFORMASI KEPEDULIAN ANDA
HUB : 021 95696922 / 082114012069

Read more...

PENGETAHUAN TENTANG HIV

PENGETAHUAN TENTANG HIV


Apa HIV itu?


HIV berarti Human Immunodeficiency Virus. HIV hanya menular antar manusia. Ada virus yang serupa yang menyerang hewan, tetapi virus ini tidak dapat menular pada manusia, dan HIV tidak dapat menular hewan. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yaitu sistem yang melindungi tubuh terhadap infeksi.

Karena pada tahun-tahun pertama setelah terinfeksi tidak ada gejala atau tanda
infeksi, kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi. Segera setelah terinfeksi, beberapa orang mengalami gejala yang mirip gejala flu selama beberapa minggu. Penyakit ini disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut. Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV. Tetapi, virus tetap ada di tubuh dan dapat menular pada orang lain.

Sekilas mengenai sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh kita bertugas untuk melindungi kita dari penyakit apa pun yang setiap hari menyerang kita dari luar. Salah satu unsur yang penting dalam sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4, salah satu jenis sel darah putih. Namun sel CD4 dibunuh oleh HIV saat menggandakan diri dalam darah. Semakin lama kita terinfeksi HIV, semakin banyak sel CD4 dibunuh, sehingga jumlah sel tersebut menjadi semakin rendah. Dengan semakin sedikit sel CD4, kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melindungi kita dari infeksi juga semakin rendah.

Oleh karena itu, kesehatan
sistem kekebalan tubuh dapat dinilai dengan mengukur jumlah sel CD4. Pada orang yang tidak terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 berkisar antara 500 dan 1.500. Setelah kita terinfeksi HIV, jumlah ini mulai menurun.

Apa AIDS itu?

AIDS berarti Acquired Immune Deficiency Syndrome. Mendapatkan infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi semakin lemah. Keadaan ini akan membuat orang mudah diserang oleh beberapa jenis penyakit (sindrom) yang kemungkinan tidak mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Penyakit tersebut disebut sebagai infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik termasuk jamur pada mulut, jenis kanker yang jarang, dan penyakit tertentu pada mata, kulit dan sistem saraf.

Apa perbedaan antara HIV dan AIDS?

Seorang yang terinfeksi HIV dapat tetap sehat bertahun-tahun tanpa ada tanda fisik atau gejala infeksi. Orang yang terinfeksi virus tersebut tetapi tanpa gejala adalah ‘HIV-positif’ atau mempunyai ‘penyakit HIV tanpa gejala.’

Apabila
gejala mulai muncul, orang disebut mempunyai ‘infeksi HIV bergejala’ atau ‘penyakit HIV lanjutan.’ Pada stadium ini seseorang kemungkinan besar akan mengembangkan infeksi oportunistik. AIDS merupakan definisi yang diberikan kepada orang terinfeksi HIV yang masuk pada stadium infeksi berat.

AIDS didefinisi sebagai:

* jumlah sel CD4 di bawah 200; dan/atau
* terjadinya satu atau lebih infeksi oportunistik tertentu

Istilah AIDS terutama dipakai untuk kepentingan kesehatan masyarakat, sebagai patokan untuk laporan kasus. Sekali kita dianggap AIDS, berdasarkan gejala dan/atau status sistem kekebalan tubuh, kita dimasukkan pada statistik sebagai kasus, dan status ini tidak diubah walau kita menjadi sehat kembali. Oleh karena itu, istilah AIDS tidak penting buat kita sebagai individu.

Orang
terinfeksi HIV (atau disebut Odha) yang mempunyai semakin banyak informasi, dukungan dan perawatan medis yang baik dari tahap awal penyakitnya akan lebih berhasil menangani infeksinya.

 
Apa stadium infeksi itu?

WHO, organisasi kesehatan sedunia, membentuk sistem untuk menggolongkan tahap penyakit HIV berdasarkan tanda dan gejala dalam empat stadium:

* Stadium 1: tanpa gejala
* Stadium 2: penyakit ringan
* Stadium 3: penyakit lanjutan
* Stadium 4: penyakit berat

Dari mana asalnya HIV?

Tidak ada seorang pun yang tahu asal HIV, cara kerja yang sesungguhnya atau bagaimana HIV dapat diberantas dari tubuh seseorang. Di setiap negara, waktu laporan infeksi HIV pertama muncul, orang menyalahkan kelompok yang sudah terpinggirkan (dan oleh karena itu pada umumnya lebih mudah diserang infeksi HIV, karena kemiskinan dan tidak terjangkau oleh layanan dan informasi). Biasanya yang disalahkan adalah orang ‘dari luar’ atau yang penampilannya atau perilakunya ‘berbeda’. Semua itu membawa masalah saling menyalahkan dan prasangka. Artinya juga bahwa banyak orang menganggap bahwa hanya orang dalam kelompok ini berisiko tertular HIV dan bahwa ‘itu tidak mungkin terjadi pada saya.’ Ketidakpastian mengenai asal usulnya HIV dan siapa yang terpengaruh oleh HIV juga membuat orang bahkan siap menyangkal bahwa HIV sebetulnya ada di antaranya.

Apa tes HIV itu?

Tes HIV menemukan antibodi terhadap HIV dalam darah. Antibodi itu dibuat oleh sistem kekebalan tubuh sebagai reaksi terhadap infeksi oleh virus tersebut. Apabila tidak ada
antibodi ( sistem kekebalan tubuh ),seseorang disebut sebagai antibodi /sistem kekebalan tubuh negatif (seronegatif atau HIV-negatif). Hasil tes dapat negatif (atau disebut ‘non-reaktif’) apabila seseorang baru saja terinfeksi HIV, karena setelah terinfeksi HIV pembentukan antibodi ( sistem kekebalan tubuh ) makan waktu sampai tiga bulan. Masa antara infeksi dan terbentuknya cukup banyak antibodi ( sistem kekebalan tubuh ) untuk menunjukkan hasil tes positif disebut ‘masa jendela’.

Bila hasil tes
HIV adalah negatif, tetapi yang bersangkutan sudah berperilaku berisiko terinfeksi HIV dalam tiga bulan sebelum dites, dia mungkin masih dalam masa jendela, dan hasil tes mungkin tidak benar. Oleh karena itu, dalam keadaan ini, orang tersebut harus dites ulang, paling cepat tiga bulan setelah peristiwa berisiko terakhir.

Kalau kita berminat untuk melakukan tes
HIV, kita harus diberikan penyuluhan (konseling) sebelum dan setelah tes HIV. Tes HIV tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan berdasarkan informasi lengkap (informed consent) dari yang bersangkutan.

Bagaimana HIV menular?

HIV terdapat di darah seseorang yang terinfeksi HIV (termasuk darah haid), air susu ibu, air mani dan cairan vagina.

*
HIV dapat menular pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah, air mani atau cairan vagina orang yang terinfeksi HIV langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput lendir (mukosa) yang berada di vagina, penis, dubur atau mulut.

* HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV; saat ini darah donor seharusnya diskrining oleh Palang Merah Indonesia (PMI), sehingga risiko terinfeksi HIV melalui transfusi darah seharusnya rendah, walau tidak nol.

* HIV dapat menular melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntikan), melalui alat tindakan medis, atau oleh jarum tindik yang dipakai untuk tato, bila alat ini mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV.

*
HIV dapat menular pada bayi saat kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Bila tidak ada intervensi, kurang lebih sepertiga bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular.
HIV agak sulit menular, dan tidak menular setiap kali terjadi peristiwa berisiko yang melibatkan orang terinfeksi HIV. Misalnya, walau sangat berbeda-beda, rata-rata hanya akan terjadi satu penularan HIV dari laki-laki yang terinfeksi
HIV pada perempuan yang tidak terinfeksi dalam 500 kali berhubungan seks vagina. Namun penularan satu kali itu dapat terjadi pada kali pertama.

Risiko penularan
HIV dari seks melalui dubur adalah lebih tinggi, dan penularan melalui penggunaan jarum suntik bergantian lebih tinggi lagi. Risiko penularan dari seks oral lebih rendah, tetapi tetap ada.


Bagaimana HIV tidak dapat ditularkan?

 
HIV hanya dapat hidup di dalam tubuh manusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam saja di luar tubuh.

*
HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, walaupun jumlah virus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. HIV tidak ditemukan di keringat.

*
HIV tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, atau sesuatu yang dipakai oleh orang terinfeksi HIV; saling penggunaan perabot makan atau minum; atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.

* Perawatan seseorang dengan
HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang jarum suntik secara aman dan menutupi luka.

*
HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika mereka menggigit manusia. Parasit malaria memasuki aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya.

Apa yang dimaksud dengan perilaku berisiko tinggi?

Yang dimaksud adalah melakukan sesuatu yang membawa risiko tinggi terkena infeksi pada dirinya atau orang lain. Kita biasanya tidak tahu siapa terinfeksi HIV dan siapa yang tidak, jadi kegiatan berikut termasuk berisiko tinggi:

* Berhubungan seks dengan memasuki vagina, dubur atau mulut tanpa memakai kondom. Laki-laki dengan
virus HIV dapat menulari baik pasangan laki-laki maupun perempuan saat berhubungan seks melalui dubur tanpa perlindungan

* memakai jarum suntik dan semprit (insul), atau alat tindakan medis yang tidak steril, yang mungkin tercemar oleh darah orang lain, baik pada dirinya maupun orang lain

* menerima transfusi darah yang
terinfeksi HIV

Apa artinya seks yang lebih aman?

Seks yang lebih aman adalah setiap hubungan seks yang tidak berkaitan dengan air mani, cairan vagina dan darah yang masuk tubuh orang lain atau menyentuh kulit terluka, misalnya:

* kegiatan seks tanpa penetrasi – dengan merangsang alat kelamin kita atau pasangan kita (onani), seks paha, memijat atau mencium

* memakai kondom dengan pelicin berbahan dasar air (misalnya KY Jelly atau Pelicin Sutra, dari awal sampai akhir waktu berhubungan seks melalui vagina atau dubur

* risiko seks oral (kontak mulut dengan alat kelamin laki-laki atau perempuan) yang
terinfeksi HIV, lebih rendah dibandingkan hubungan seks dengan penetrasi vagina atau dubur tanpa kondom

* tidak berhubungan seks (menahan nafsu) adalah aman


Apa artinya pengurangan dampak buruk narkoba?

Pengurangan dampak buruk narkoba (harm reduction) adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan melalui penggunaan narkoba. Dasar pemikirannya adalah:

* Sebaiknya kita tidak memakai narkoba sama sekali. Namun bila penggunaan narkoba tidak dapat dihindari:

* Sebaiknya kita tidak memakai narkoba dengan cara suntik (termasuk memanfaatkan program terapi rumatan metadon/PTRM). Namun bila penggunaan dengan menyuntik tidak dapat dihindari:

* Sebaiknya kita selalu memakai jarum suntik yang baru setiap kali kita menyuntik. Namun bila tidak tersedia jarum suntik baru:

* Sebaiknya kita tidak memakai jarum suntik bergantian – hanya kita sendiri yang memakai jarum milik sendiri. Namun bila harus memakai jarum suntik bergantian:

* Membersihkan jarum dan semprit dengan pemutih sebelum dipakai oleh orang lain.

 
Apa yang dimaksud dengan ‘HIV Stop di Sini’?

Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV sangat tidak ingin orang lain juga mengalami nasib yang sama. Oleh karena itu, apabila kita terinfeksi HIV, adalah sangat penting kita mempraktekkan seks yang lebih aman, serta tindakan pengurangan dampak buruk narkoba, yang secara keseluruhan disebut sebagai ‘HIV Stop di Sini’, agar:

* mencegah penularan
HIV ke orang yang HIV-negatif atau yang tidak tahu status HIV-nya

* menjauhkan diri dari infeksi menular seksual (IMS) lain, seperti kencing nanah (gonore) atau sifilis, atau infeksi lain yang menular melalui darah

* mencegah penularan
HIV ulang (reinfection), yaitu ditulari jenis atau subtipe HIV yang lain atau dengan HIV yang sudah resistan (kebal) terhadap obat.

 

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Antibodi
adalah elemen kunci dalam sistem kekebalan tubuh yang kita gunakan untuk mempertahankan diri dari bakteri dan virus. Antibodi /
sistem kekebalan tubuh membunuh mikroba ini secara langsung atau menandai penyerang asing untuk penghancuran oleh sel kekebalan tubuh lainnya.

TRANSFER FACTOR ® ADALAH SOLUSI PROTEKSI DAN PENAGGULANGAN TERBAIK.


http://4lifetransferfactors.com/wp-content/uploads/2010/03/TRANSFER-FACTOR1.jpg

TRANSFER FACTOR ® Plus,
TRANSFER FACTOR ® Advance


MOLEKUL PENDIDIK SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERBAIK SAAT INI.
MENGENALI LEBIH DARI 200 JENIS VIRUS DAN BAKTERI.
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH HINGGA 437%,setiap hari..

INFORMASI KEPEDULIAN ANDA
HUB : 021 95696922 / 082114012069

Read more...

MASUK SINI... PAGERANK PASTI TERDONGKRAK NAIK

>> Sabtu, 12 Maret 2011

CARA CEPAT DAN MUDAH MENINGKATKAN PAGERANK


Tanpa banyak basa dan basi.. web ini bersifat dofollow dan kali ini saya mau mengajak sahabat semua untuk meningkatkan pagerank  dengan memberikan kesempatan kepada sahabat semua untuk menanamkan link sahabat di blog saya ini dan semuanya GRATIS.


Link sahabat akan tercantum dihalaman ini seperti berikut:


http://www.indo-4life.co.cc | transfer factor
http://www.leukemiaroom.blogspot.com | kanker darah - leukimia
http://www.mediadesain.web.id | jasa web developer
http://www.prostatroom.blogspot.com | kanker prostat
http://www.autisroom.blogspot.com | anak autis
http://www.indonesia4life.co.cc | transfer factor
http://www.9poweraffiliasi.com | tingkatkan performa mesin anda
http://www.indo4life.co.cc | penyakit dan pencegahan
http://www.9powerdepok.co.cc | yusuf bisnis 9Power
http://www.strokeroom.blogspot.com | stroke
http://www.masfree.com | Web Masfree
http://www.bagustoko.com | www.bagustoko.com
http://www.pasarjohar.biz | barometer belanja online orang semarang
http://www.prafangga.com | Belajar dan Berbagi
http://www.budiutomo.com | Budi Utomo
http://www.id-pulsagram.blogspot.com | ID Pulsagram
http://www.fadlypuccino.co.cc | Tips Trik Blog
http://www.hasiaulia.net | Hasiaulia
http://www.ramdhan.co.cc | kang RAMDHAN
http://www.fadlypuccino.co.cc | fadlypuccino


Ok.. polanya sederhana koq
Sahabat semua tinggal ikuti instruksi aturan main yang ada DISINI


Jangan lewatkan Ini Juga.. CARA DAHSYAT UNTUK MENDAPATKAN BACKLINK BERKWALITAS.. !!!

Untuk kenyamanan bersama dimohon jangan nyepam yaa..

Read more...

Aksi Pita Merah di Bundaran HI

>> Kamis, 10 Maret 2011

Aksi Pita Merah di Bundaran HI
Penulis: Icha Rastika | Editor: Heru Margianto

ICHA RASTIKA Aksi Mahasiswa Memperingati Hari AIDS Sedunia.


JAKARTA, KOMPAS.com - Pita merah dengan ujung bersilang mewarnai aksi ratusan mahasiswa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (28/11/2010). Sekitar 300 orang mahasiswa Universitas Indonesia, Universitas Atmajaya, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah beraksi membangun kesadaran masyarakat akan bahaya HIV/AIDS. Mereka memasang pita merah, simbol anti HIV/AIDS di dada.

"Kita ingin memberi tahu masyarakat tentang adanya HIV/AIDS, supaya masyarakat lebih concern," ujar Sulaeman (19), mahasiswa Fakultas Kedokteran UI. Aksi pita merah digelar dalam rangka menyambut Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember.

Selain mengenakan pita merah, menurut Sulaeman, rencananya para mahasiswa akan membuat konfigurasi berbentuk pita merah di Bundaran HI. Mereka yang mengenakan kaus putih dan merah itu akan berbaris, membentuk formasi pita merah. Sekitar ratusan balon berwarna merah dan putih-pun akan dilepaskan sebagai simbol perlawanan terhadap HIV/AIDS.  "Kalau peduli AIDS, kita harus tunjukkan kepedulian kita dari sekarang," tambah Sulaeman.

Sebelum membentuk konfigurasi, ratusan mahasiswa itu menggelar jalan santai dari Universitas Atmajaya, Bendungan Hilir, hingga Bundaran HI. Mereka membagi-bagikan selebaran kampanye anti HIV/AIDS. Dalam selebaran yang dibagikan, tertulis, "170-210 ribu dari 220 juta jiwa penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Hingga kini, jumlah kematian akibat AIDS mencapai 5.500 jiwa. Hentikan penyebaran HIV/AIDS sekarang juga."

Read more...

Kehidupan ODHA - Orang dengan HIV/AIDS

Kehidupan ODHA - Orang dengan HIV/AIDS



HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh “tuan rumah” – dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar penyakit AIDS.

HIV adalah salah satu virus yang mudah menular, dan cara penularannya antara lain adalah melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral dan/ anal seks. Selain itu HIV dapat juga menular melalui transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.

Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang (AIDS epidemic update December 2004). Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita dari pada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.

Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana. Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.

Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antar pria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka dan pencegahannya masih kurang memadai.

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun). Seseorang yang positif mengidap HIV memang belum tentu mengidap AIDS. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur, dan bakteri yang 1 biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.

Penderita HIV/AIDS mempunyai potensi dan keterampilan yang sama dengan masyarakat biasa. Namun, stigma terhadap penyakit yang diidapnya membuat mereka tak bisa berkreasi dengan sepenuhnya, terlebih lagi perlakuan diskriminasi yang di dapat oleh orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) oleh masyarakat sekitarnya. Tidak jarang pula pihak keluarga ikut menjauhi para ODHA tersebut, dan biasanya masyarakat yang belum mengerti tentang cara penularan virus HIV langsung menghakimi bahwa ODHA adalah orang yang mempunyai “gaya hidup buruk” (baca : suka memakai PSK, gay, pemakai narkoba,dll). Padahal belum tentu seseorang terjangkit virus HIV karena mereka mempunyai “gaya hidup buruk” tersebut. Karena seperti yang sudah jelaskan diatas, bahwa virus HIV dapat juga menular melalui jarum suntik dan hubungan ibu dan anak.

Stigma buruk dari masyarakatlah yang akhirnya membuat para ODHA ini semakin terpuruk hidupnya, diskriminasi yang didapatkan ODHA di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerjanya bisa membuat mereka jadi tidak percaya diri, kehilangan semangat hidup. Padahal ODHA masih bisa bertahan hidup untuk waktu yang cukup lama jika mereka mempunyai semangat hidup yang tinggi dan rajin mengkonsumsi obat ARV (antiretro viral).
ARV dapat didapatkan dengan harga murah karena telah disubsidi oleh pemerintah. Konsumsi obat antiretroviral (ARV) pada ODHA terbukti mampu menekan jumlah virus HIV dalam tubuh sehingga mereka bisa bugar dan produktif. Jadi, mengapa masih menganggap ODHA tidak layak bekerja.

Pemerintah mengakui telah mencegah terjadinya stigma buruk bagi ODHA di masyarakat. Salah satunya dengan melakukan program voluntary counseling and test (VCT). Dalam program VCT, masyarakat diharapkan dapat mengonsultasikan masalah kesehatannya secara sukarela. Masyarakat juga tidak seharusnya menjauhi para ODHA ini karena sebenarnya pencegahan terhadap penularan penyakit ini dapat dilakukan sedemikian rupa.

Selain ODHA terdapat juga istilah ADHA (anak dengan HIV/AIDS), hal ini bisa terjadi biasanya karena penularan dari ibu ke anaknya. Ibu-ibu banyak yang tidak menyadari sudah terinfeksi HIV/AIDS. Sehingga, saat mengandung dan melahirkan, si ibu tidak sadar berpotensi menularkan HIV/AIDS kepada anaknya.

Pengobatan dan penanganan medis terkini, dapat membantu pengidap HIV/ AIDS untuk hidup normal. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut bisa menghasilkan karya-karya produktif. Namun, diskriminasi di masyarakat membuat mereka kesulitan mencari kerja. Di saat mereka harus bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup, mereka tidak dapat bekerja lantaran menyandang status ODHA. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka yang kini menjadi pengangguran. Padahal, beban hidup mereka lebih sulit dan berat.

Siapa pun tentu saja tak ingin ada yang terjangkit virus ini. Namun, bukan berarti kehidupan akan berakhir jika terjangkit oleh virus ini. Kehidupan harus terus dilanjutkan karena penderita tetap memiliki harapan untuk bisa berkiprah di tengah masyarakat dan keluarga.

Read more...

SEPUTAR AIDS

SEPUTAR AIDS

http://nadhika.files.wordpress.com/2010/10/red_ribbon1.jpg

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus HIV ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga virus HIV mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita HIV mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit termasuk virus HIV, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa, ketika telah mengidap virus HIV.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama untuk
virus HIV berkembang, bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

# Cara Penularan virus HIV AIDS

 
1. Melalui darah. 

misalnya ; Transfusi darah dari penderita HIV, terkena darah  yang terinfeksi virus HIV+ pada kulit yang terluka.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma Pria).
 

misalnya ; seorang Pria dengan virus HIV berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. 

misalnya ; Wanita dengan virus HIV yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks dengan pengidap virus HIV, oral seks dengan pengidap virus HIV, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). 

misalnya ; Bayi meminum ASI dari ibu pengidap virus HIV, Pria meminum susu ASI pasangannya yang pengidap virus HIV, dsb.


5. Melalui Alat suntik tidak steril.
Misalnya : pada pemakaian alat suntik yang dipakai bergantian oleh pengguna narkoba pengidap virus HIV, transfusi darah menggunakan suntikan bekas pengidap virus HIV, proses penyuntikan obat-obat kesehatan pada salon dan pusat kecantikan bekas pengidap virus HIV, bahkan pisau cukur yang dipakai bergantian bekas pengidap virus HIV juga sangat berpotensi.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva
penderita HIV+(air liur atau air ludah), Feses penderita HIV+(kotoran atau tinja), Air mata penderita HIV+, Air keringat penderita HIV+, serta Urine penderita HIV+ (Air seni atau air kencing).

# Tanda dan Gejala Penyakit AIDS
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas
penderita HIV+, penderita terinfeksi virus HIV, hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan. Penderita HIV mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang
penderita HIV diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik yang merupakan tahap lanjut dari perkembangan virus HIV.

3. Berat badan tubuh. Penderita 
HIV mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh yang terserang virus HIV, seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central
penderita  HIV yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita dengan infeksi virus HIV seperti mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
Penderita dengan infeksi virus HIV lainnya mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berkerak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita
dengan infeksi virus HIV. Penderita dengan infeksi virus HIV seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Penderita dengan infeksi virus HIV lainnya mengalami luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita dengan infeksi virus HIV lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan penderita AIDS wanita mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).



# Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS

Sampai dengan saat ini berbagai negara terus melakukan penelitiannya dalam mengatasi HIV AIDS. Namun perlu disadari penanggulangan bila terkena penularan  penyakit yang disebabkan VIRUS, permasalahan sesungguhnya adalah daya tahan tubuh yang tidak dapat bekerja maksimal melakukan pertahanan standard (hanya bertahan, bukan mengenali dan menyerang VIRUS). Bilamana VIRUS HIV telah bekerja secara sporadis di berbagai organ tubuh yang lainnya, maka penanggulangannya pun semakin berat bagi ANTIBODI ( sistem immunitas tubuh yang standard). Jalan satu-satunya untuk menghindari dan penanggulangan penyakit yang disebabkan VIRUS, maka WAJIB dilakukan peningkatan sistem immun pada setiap tubuh manusia secara maksimal (setinggi-tingginya), baik untuk upaya pencegahan dan pengobatan sampai daya serang VIRUS itu BENAR-BENAR HABIS!! Dengan neningkatkan sistem daya tahan tubuh, sama artinya mengembalikan  kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kematian, dan mereka bisa hidup normal kembali.



TRANSFER FACTOR ADALAH SOLUSI PALING TEPAT...
MENINGKATKAN SISTEM IMMUN TUBUH SAMPAI 437%, setiap hari..
MOLEKUL PINTAR PENDIDIK SISTEM IMMUN TERBAIK SAAT INI.

INFORMASI KEPEDULIAN ANDA
HUB : 021 - 95696922 / 082114012069
web support... klik disini

Read more...

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP